- Home »
- Cara membedakan Handphone baru dengan handphone rekondisi
// irfan
// On-Sabtu, 14 Mei 2011
Hati-hati dalam membeli handphone, karena jika tidak teliti tidak menutup kemungkinan handphone yang anda beli adalah handphone rekondisi. Handphone rekondisi merupakan sebuah handphone yang dirakit dari beberapa komponen handphone bekas yang masih bisa berfungsi. Jadi sama saja sebenarnya jika membeli handphone rekondisi kita membeli handphone dengan beberapa komponen didalamnya adalah bekas. Dan tentunya jika handphone tersebut bekas, maka kemungkinan tidak akan awet untuk digunakan.
Jika anda sudah sangat sering menggunakan HP atau mengerti tentang seluk beluknya anda pasti akan mengetahui perbedaan HP rekondisi dan yang asli dalam sekali pegang. Spesifikasi rekondisi sangat berbeda dengan ponsel asli. Jadi yang mirip sebenarnya hanyalah tampilan casing, termasuk merek dan serinya. Cirri-ciri lainnya, kualitas suara terdengan jelek dan pecah; anda bisa menguji dengan memutar lagu. Casing ponsel sekilas terlihat mirip asli, tetapi jika diteliti ternyata dibuat dari bahan yang berbeda. Bobot ponsel palsu lebih ringan. Huruf-huruf pada ponsel tampak berbeda.
80% ponsel garansi tidak resmi yang diperjual belikan, battery dan chargernya palsu, termasuk yang dijual di outlet resmi Operator selular, karena itu semua bukan barang baru (barang bekas rusak/reject di luar negeri, diperbaiki dan dibungkus ulang seperti baru, namanya refurbish product atau bahasa Indonesia-nya barang rekondisi).Kalau tidak mahir membedakan mana yag asli dan palsu, belilah barang yang bergaransi resmi di toko yang penjualnya paling tidak bisa anda percaya.
Jangan mudah tergiur oleh harga murah. Kadang, barang yang dijual murah biar pun ber-garansi resmi ternyata tidak 100% baru atau perlengkapannya sudah ditukar. Segel plastik dan kemasan bagus tidak menjamin. Barang yang terdapat didalamnya.
Jangan sering-sering charge battery ponsel dalam waktu yang lama. Kalo pake battery palsu agak riskan. Bisa meledak. Kalo battery asli paling tidak rusak atau soak dan gampang low-batt, tapi tidak mungkin akan meledak.
Battery diraba dengan tangan kalau bentuknya gelembung/buncit dibagian tengah seperti orang hamil seperti itu tanda-tanda sudah mau keluar isinya alias meledak.
Battery asli (misalnya nokia) dilengkapi hologram asli. Kalau diperhatikan bentuknya sangat jelas. Dua buah tangan sedang bersalaman. Kalau battery digerakkan kiri-kanan-depan-belakang. Disamping hologram ada stiker hitam yang kalau dikerok akan muncul angka yang bisa dicek validitas (keasliannya) di website resmi nokia. Yang palsu hologram tidak jelas Cuma berkilau, warna kekuning-kuningan, tulisannya juga agaj buram, kalau dipegang permukaan battery berbeda dengan yang asli.
Charger asli bisa dipastikan kalau dipegang berasa agak berat dan ada barcodenya. Sedangkan yang palsu sangat ringan dan kasar buatannya, barcode juga tidak terlihat jelas.
Perhatikan kotak ponselnya. Kadang cetakannya buram terkesan murahan dan bahan kartonnya tipis.
Ponsel rekondisi termasuk barang yang berbahaya. Sebab barang yang tidak keluar dari Quality Control pabrik, tingkat radiasi signalnya serta konsumsi daya battery-nya tidak dapat dipertanggung jawabkan
sumber:http://sobatpc.com/cara-membedakan-handphone-baru-dengan-handphone-rekondisi/